Sabtu, 15 November 2008

SIAPAKAH PAULUS ITU?

Menurut sejarah, maka tokoh Paulus alias Saulus ini muncul kira-kira tahun 38 M. Ada pula yang mengatakan tahun 80 M, tetapi saya kira yang jelas ia ada hidup di zaman Yesus,paling tidak ia seangkatan dengan murid-murid Yesus. Paulus adalah anak didik Gamalied, seorang guru yang termasyhur, akhli Taurat dan Falsafah. Ibu Paulus adalah orang Yunani, dan ayahnya orang Yahudi, sehingga pelajaran agama yangdiperolehnya adalah gabungan daripada kepercayaan Yahwe dan Helenisme. Dari percampuran darah Yahudi dan Yunani, yaitu darah Pandai dan darah Berpikir (Kita mengetahui bukan bahwa orang-orang Yahudi terkenal kepandaian dan penemuan-penemuan ilmiahnya, dan Yunani kita kenal pula telah melahirkan tokoh-tokoh falsafah yang agung-agung), maka Paulus memang luar biasa sekali. Otaknya cerdas luar biasa, dapat kita saksikan nanti dalam surat-surat kirimannya. Ia bahkan dengan gemilang, sekalipun mendapatkan tantangan yang bukan sedikit berhasil menyatukan alam pikiran orang-orang Gerika, Alexandria, Gybelle dan Yahudi, yang kemudiannya merupakansuatu kekuatan yang luar biasa. Terdorong oleh ibunyala barangkali makanya ia berkeras hati ingin mengabarkan Injil kepada orang orang kafir (Gerika maksudnya), dan terdorongoleh kebenciannya kepada sang ayah yang menurut penyelidikan sejarah tidak pernah mencintai Paulus, maka ia sangat memusuhi ayahnya, bahkan bangsa dan agama ayahnya. Kita pun dapat membaca nanti dalam surat-surat kirimannya, betapa ia mencuci bersih-bersih orang-orang Yahudi, bahkan sampai kepada Tauratnya sekalipun.

PRIBADINYA

Mengenai sukubangsanya, ia Paulus sendiri memberikan iawaban
sebagai berikut:

1. Ia adalah orang Rum, dalam keterangannya kepada orang
Rum. (Kisah rasul-rasul 16:37)
2. Ia adalah orang Yahudi, dalam keterangannya kepada orang
Yahudi. (Kisah rasul-rasul 22:2)
3. Ia adalah orang Parisi, dalam keterangannya kepada orang
Parisi. (Kisah rasul-rasul 23:6)

Menurut definisi ilmu jiwa, maka bila saja seseorangmemberikan dua buah keterangan, dan kedua-duanya tidak sama,artinya manusia itu tengah berdusta. Paulus saya kiramenyadari dustanya ini, sebab dikemudian hari ia bahkan
menekankan kepada pengikut-pengikutnya untuk berbuat
demikian seperti katanya dalam Korintus I: 9:21: yang
bunyinya, berbuatlah seperti Yahudi dihadapan orang Yahudi,
dan berbuatlah seperti Gerika dihadapan orang-orang Gerika.
Ia kemudian dengan sombongnya mengatakan: Bila dustaku ini
melimpahkan kepada kemuliaan Allah, adakah aku ini masih
akan dihukumkan pula? (Rum 3:7)

Pribadi Paulus telah kita kenal. Ia bukan saja ahlhi putar
balik yang baik, tetapi ia pun seorang yang keras kepala. Ia
dengan bangganya pula menulis, bahwa ia tidak mau tunduk
kepada suatu hukum apapun dan begitulah katanya, bahwa
segala sesuatu halal baginya, meskipun segala sesuatunya itu
belum tentu berfaedah. Keterangan dustanya ini
berlarut-larut terus, sehingga kita dapatkan pula nanti,
pada waktu ia menerima "panggilan Ilhami," menurut
keterangannya yang pertama, ia tidak menampak apa-apa,
menurut keterangan kedua ia melihat cahaya. (Kisah
rasul-rasul 9:4 dan 22:9). Menurut keterangannya yang
pertama pula ia sendiri saja yang mendengarkan suara itu,
menurut keterangannya yang kedua, katanya kami semuanya
mendengarkan. (Kisah rasuh-rasul 9:4 dan 21:9, menurut
keterangannya yang pertama pula ia mengatakan bahwa ia
sendiri yang jatuh, menurut keterangan yang kedua ia
mengatakan "kami semuanya rebah." Lho, dia buta, tetapi ia
dapat melihat dengan jelas kawan-kawannya pada berjatuhan,
aneh sekali bukan? (Kisah rasul-rasul 9:4 dan 26:14)

Tidak ada komentar: